Makna Ayah bagi Anaknya
Bagi seorang anak, hadirnya ayah mempunyai arti yang
sangat penting. Beberapa kebutuhan terpenting anak terpenuhi ketika ayah
hadir dalam kehidupan mereka. Kita dapat mengetahui pentingnya ayah
dari dampak yang muncul pada anak bila ayah tidak menjalankan fungsinya.
Pertama, anak merasakan kekosongan dan tidak
terarah hidupnya karena tidak ada yang memberi inspirasi dan memberikan
dorongan untuk mengeksplorasi dunia luar. Seorang penulis melukiskan
perbedaan ayah dengan ibu demikian, "Kalau ibu melindungi dan
mempertahankan, ayah merebut dan membuka jalan untuk berbagai
kemungkinan. Setiap hari dia pulang ke rumah dan mewakili kuasa, gengsi,
pengetahuan dan aturan. Tidak mengherankan bahwa bagi anak, sang ayah
merupakan puncak dari segala kemampuan." Anak yang tidak merasakan
kehadiran ayah dalam hidupnya akan cenderung merasa kurang aman dan
kurang mampu menyesuaikan diri dengan dunia luar. Dalam relasi sosial,
anak-anak demikian sering menggunakan cara kurang sehat untuk merespon
teman-temannya.
Kedua, berbagai masalah emosi dapat muncul
bila ayah tidak hadir dalam kehidupn anak. Hasil penelitian menunjukkan
adanya kaitan antara ketidakhadiran ayah dengan kesedihan yang besar
pada anak ketika mereka mencapai usia yang lebih dewasa. Dalam
penelitian yang lain, siswa yang tidak memperoleh disiplin, dukungan
emosi, dan kasih ayah memiliki kemampuan menghadapi stres yang rendah,
kurang kontrol diri, dan cenderung menarik diri dari kehidupan sosial.
Ketiga, anak akan kehilangan kepercayaan diri
dan rasa percaya pada orang lain bila ayah tidak dapat menjadi model di
tengah keluarganya. Untuk dapat menjadi teladan, seorang ayah haruslah
mempunyai cukup waktu untuk hadir di tengah keluarga. Dengan cara
demikian, barulah kehidupan ayah dapat disaksikan secara nyata oleh
anak-anaknya. Sebaliknya, anak seolah kehilangan patokan berperilaku dan
gamang berhadapan dengan orang lain tatkala tidak ada ayah yang memberi
nasihat, teguran, maupun pujian. Akibatnya, anak bertumbuh menjadi
orang yang selalu haus akan dukungan dan evaluasi orang lain.
Keempat, lebih besar kemungkinan bagi anak
untuk menderita kelainan gambaran diri dalam hal jenis kelamin maupun
perilaku seksualnya. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa anak
laki-laki yang feminin mempunyai hubungan yang jauh dengan ayahnya dan
di pihak lain anak-anak ini sangat dekat dengan ibunya. Beberapa di
antara anak laki-laki ini menjadi penderita gagguan seksual. Di lain
pihak, anak perempuan yang jarang menyaksikan kehadiran ayah dalam
kehidupannya mengalami kesulitan mengukuhkan identitas seksualnya.
Akibatnya anak-anak ini tumbuh dewasa dengan kebutuhan yang besar akan
pengukuhan laki-laki atas dirinya dan sebagian di antaranya melakukan
hubungan seks dengan banyak laki-laki.
Komitmen
Dampak negatif kurang berfungsinya ayah dalam
keluarga ternyata begitu banyak. Anak yang kurang menikmati pelukan,
kasih sayang, pujian, nasihat, dan didikan ayahnya berpotensi menjadi
anak yang bermasalah. Karena itu, ayah dituntut komitmennya untuk
mendahulukan keluarga dibanding ambisi pribadi dan pelayanannya.
Bila ayah menjalankan seluruh tanggung jawab
keayahannya, apakah ada jaminan bahwa anak-anak akan tumbuh sehat tanpa
masalah? Jawabannya adalah tidak. Namun kemungkinan anak tumbuh
bermasalah diminimalisir oleh ayah yang menjalankan fungsi keayahannya
secara memadai. Mari kita tunaikan tugas kita!